Autis merupakan gangguan perilaku anak yang hingga saat ini belum ditemukan penyebab dan obatnya. Padahal, jika gejala itu sudah terdeteksi sejak dini, si anak bisa segera mendapatkan terapi. Ada 5 macam terapi yang telah teruji dan direkomendasikan, yaitu terapi perilaku, terapi bicara, terapi okupasi, terapi sensori pancaindera, dan terapi biomedical. Diantara kelima terapi tersebut, terapi perilaku merupakan terapi dasar yang harus dilakukan untuk membantu tumbuh kembang anak.

Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai anak autis, yaitu duduk mandiri di kursi, melakukan kontak mata, tangan dilipat, meniru berbagai macam gerakan, mengidentifikasi benda dan gambar, menyebut nama benda dan gambar, serta membina diri sendiri.
Meski orang tua sudah memberikan terapi, namun ada baiknya melibatkan peran seorang terapis. Idealnya, terapi perilaku diberikan pada anak usia 2-3 tahun selama 2 tahun berturut-turut. Metode terapi diberikan selama 40 jam dalam seminggu atau 7-8 jam perhari.
Diharapkan, terapi bisa membantu mengenal 500 keahlian dasar yang berguna dimasyarakat dan sekolah umum nantinya.
Diakui bahwa tidak semua anak autis mengalami gangguan terhadap kecerdasan otak. Ada anak autis yang sangat cerdas bahkan melebihi anak normal pada umumnya. Bahkan tidak sedikit pula penderita autis yang memiliki kemampuan yang abnormal.
0 komentar
Posting Komentar